Penerapan Aplikasi SRIKANDI dan Penyusunan Kebijakan Instrumen Kearsipan di Daerah

PENERAPAN APLIKASI SRIKANDI DAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN INSTRUMEN KEARSIPAN DI DAERAH


Jumat, 08 September 2023 - 09:25:06


Workshop bertema "Penerapan Aplikasi SRIKANDI dan Penyusunan Kebijakan Instrumen Kearsipan di Daerah" digelar oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Solo. Acara ini dihadiri insan kearsipan serta berbagai pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan arsip di lingkungan pemerintah daerah. Workshop dilaksanakan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang aplikasi ini serta menyoroti pentingnya penyusunan kebijakan instrumen kearsipan.

Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Ahyani dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pengelolaan arsip yang baik. “Pentingnya pengelolaan arsip dengan baik, kami juga sangat terbantu oleh arsip mengenai bagaimana menguatkan dokumen tersebut sehingga bisa menjaga efisiensi Kota Surakarta,” ucapnya.

Selanjutnya Pj. Gubernur Sulawesi Barat, Zudan Arif F mengajak berpindah ke paradigma birokrasi baru dengan aplikasi SRIKANDI. “Kita bergerak mewujudkan birokrasi modern, saya mengajak untuk bertransformasi pindah dari paradigma birokrasi lama ke paradigma birokrasi baru dengan cara masuk ke sistem yang sudah disiapkan oleh ANRI, yaitu aplikasi SRIKANDI. Mendigitalkan dokumen akan menjadikan Indonesia tumbuh digital juga membawa nama baik Indonesia di level Internasional,” jelasnya.

Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan, Desi Pratiwi saat membuka acara juga menyampaikan bahwa sudah ada lebih dari 1,9 juta pengguna SRIKANDI. "Aplikasi ini  (SRIKANDI) yang sejak ditetapkan pada Oktober 2020 saat ini telah diterapkan di 422 instansi pusat dan pemerintah daerah yang terdiri dari 141 instansi pusat, 28 provinsi dan 253 kabupaten/kota dengan jumlah pengguna sebanyak 1.928.940 Aparatur Sipil Negara dan juga jumlah naskah dinas yang sudah tersimpan di pusat data nasional sebanyak 28.058.864. ANRI juga memfasilitasi bimbingan teknis untuk penerapan aplikasi SRIKANDI dalam bidang instansi pusat maupun pemerintah daerah sebanyak 287 bimbingan teknis, yang terdiri dari 16 bimbingan teknis untuk instansi pusat, 10 bimbingan teknis untuk provinsi dan 261 bimbingan teknis untuk kabupaten/kota,” jelas Desi Pratiwi.

Pada workshop ini, turut hadir Sekretaris Utama Badan Siber dan Sandi Negara, Y.B Susilo Wibowo yang menjelaskan tentang SPBE dan Transformasi Digital, Arsitektur SPBE, Dentifikasi dan Dentitas, Sertifikat Elektronik, Tanda Tangan Elektronik. “Kita perlu keamanan. Bisa cepat bisa ringkas kalau tidak aman juga percuma, oleh karena itu tugas BSSN bagian dari Arsitektur SPBE yang bertugas mengamankan sistem dari SPBE,” paparnya.

Selanjutnya, Direktur Kearsipan Daerah I ANRI, Rudi Anton menjelaskan tentang Percepatan Implementasi SRIKANDI untuk Peningkatan Indeks SPBE di daerah, Implementasi Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis (AUBKD). “Untuk daerah yang belum mengimplementasikan SRIKANDI sudah tidak boleh ada alasan, untuk ke depan kita akan mengarah pada audit penerapan SRIKANDI. Juga berhati-hatilah dengan arsip elektronik (secara serampangan), karena sekali arsip elektronik tercipta maka pendistribusiannya sangat cepat,” jelasnya

Selanjutnya penyampaian materi oleh Direktur Perencanaan Anggaran Daerah, Bahari dan Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kutai Kartanegara, Aji Yuli Midriani. Workshop ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam transformasi pengelolaan arsip di berbagai daerah, menuju pemerintahan yang lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Sumber : anri.go.id