Salemba, Jakarta- Pengelolaan arsip di sebuah unit kerja dimaksudkan agar arsip tertata rapi dan mudah dicari. Sehingga waktu yang diperlukan untuk mencari sebuah arsip idealnya 3 menit. Namun pada kenyataannya masih banyak ruangan yang penuh dengan tumpukan arsip yang telah disimpan dalam waktu yang sangat lama bahkan susah untuk dikenali pemiliknya. Hal tersebut disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando saat memberikan arahan penataan arsip di Lingkungan Perpustakaan Nasional secara daring, Jumat (8/1).
“Banyak ruangan yang dikunci sudah lama, ternyata di dalamnya penuh dengan box, sedangkan pegawainya tidak tahu di mana ukuran pentingnya. Arsip yang hanya ditumpuk saja bagaimana mau dikatakan itu penting,” ungkapnya. Untuk itu Syarif Bando menghimbau seluruh jajarannya untuk segera memperbaiki pengelolaan dan penyimpanan arsip di seluruh unit kerja di Perpustakaan Nasional.
“Sekarang saya mohon untuk Bapak Ibu di masing-masing unit kerja untuk segera melakukan kegiatan pengelolaan arsip. Semua arsip akan dirapikan dalam 1 bulan kemudian dimasukin kedalam box arsip dan diserahkan kepada pengelola arsip,” imbaunya.
Syarif Bando juga berpesan bahwa memang bukan pekerjaan yang mudah dalam merintis pengelolaan arsip yang baik. Maka perlu koordinasi dari semua pegawai dan pengelola arsip di setiap unit kerja di lingkungan perpustakaan nasional.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) arsip digunakan sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban kepada negara dan masyarakat. Selain itu arsip yang dikelola dan disimpan dengan baik dan sesuai ketentuan akan mengurangi berbagai resiko kerja yang dapat membahayakan pegawai. Seperti bahaya kebakaran dan berbagai penyakit yang mungkin ditimbulkan oleh tumpukan arsip yang kotor dan dibiarkan berdebu.
Reportase: Eka Purniawati
Fotografer: Ahmad Kemal/ Basma Sartika
Sumber : perpusnas.go.id