KOTA TASIK – Afridza Munandar (20), adalah atlet kebanggaan masyarakat Kota Tasikmalaya.
Pria kelahiran Kota Santri, 13 Agustus 1999 ini adalah talenta pembalap kelas internasional yang kerap mengharumkan nama Indonesia.
Namun, dia harus menghembuskan nafas terakhirnya, Sabtu (2/11) sore, setelah mengalami kecelakaan di balapan Idemitsu Asia Talent Cup di Sirkuit Sepang.
Ucapan duka cita mengalir dari dunia balap atas peristiwa itu, salah satunya dari juara dunia MotoGp 2019, Marc Marquez.
Kesedihan sangat terasa di kediaman Nenek Afridza di Perumahan Tamansari Indah Nomor D9 Kecamatan Tamansari, Sabtu (2/11) malam.
Kedua orang tua Afridza, Irwan Munandar (48) dan Ersa Maya Sriwenda (44) adalah yang paling berduka. Afridza adalah anak pertama dari tiga bersaudara.
“Kami keluarga sangat kehilangan Afridza. Dia selangkah lagi mewujudkan cita-citanya menjadi Pembalap MotoGp. Karena jika dia juara balapan Idemitsu Asia Talent Cup ini, maka resmi dia masuk MotoGp,” ujar Paman Afridza, Rally Topasandi kepada radartasikmalaya.com.
Terang dia, saat kejadian kecelakaan itu semua keluarga dan para tetangganya sedang nonton bareng (Nobar) di rumah tersebut.
Saat menonton usai start dan kira-kira balapan baru berjalan setengah lap ada motor kecelakaan. Keluarga kaget ternyata yang kecelakaan itu adalah Afridza.
“Kami memang tak bisa berangkat ke Malaysia, tapi kami mendukungnya dengan cara menonton setiap dia balapan. Sungguh kaget tadi dia sempat kecelakaan dan ternyata akhirnya meninggal dunia,” terangnya.
“Kami menduga saat kecelakaan itu Afridza masih ada (hidup, Red). Karena dalam siaran itu dia hanya kecelakaan dan tidak disorot kembali oleh kamera. Tapi sekitar pukul 17.30 WIB, kami mendapat informasi dari pihak Honda yang menjadi timnya Afridza, bahwa dia sudah meninggal,” sambungnya.
Pihak keluarga tak hanya itu saja guna memastikan kondisi Afridza. Lalu dia dan para kerabatnya mencoba mencari informasi dari website resmi MotoGp hingga akhirnya didapat informasi bahwa Afridza telah meninggal dunia.
“Pihak Honda Team, yaitu Pak Carlie kami kontak juga. Bahwa saat itu dia sedang diperjalanan menuju rumah sakit. Saat di rumah sakit, Pak Carlie kembali menelepon kebetulan ke saya, bahwa Afridza sudah tidak ada. Kami memastikan semua informasi itu juga ada rilis resmi dari MotoGp sekitar jam 17.45 WIB,” bebernya.
Dia menambahkan, kemungkinan jenazah tiba di rumah duka Minggu (3/11) atau Senin.
“Karena pihak rumah sakit Malaysia hanya bisa memperbolehkan jenazah dibawa pulang ketika pemeriksaan total forensik selesai. Dan tuntasnya pemeriksaan forensik itu Minggu (3/11). Jadi siangnya baru bisa dibawa pulang,” tambahnya.
Disinggung apakah pihak keluarga sempat mendapat firasat bahwa Afridza akan pergi meninggalkan selama-lamannya, tandas dia, firasatnya saat dia pulang dari Jepang terlihat murung dan galau.
“Mungkin karena tekanan menghadapi 2 kejuaraan yang memang peluang menjadi terbuka untuk dia terbuka lebar. Mungkin beban juga karena itu,” tandasnya.
Dua kejuaran itu adalah Asian Talent Cup dan One Prix. Karena di klasemen kedua kejuaraan itu dia rangking pertama
“Karena faktor itu bisa jadi. Minggu depan dia di Surabaya ikut Final One Prix. Tapi kami iklas dan bangga karena dia mengharumkan nama Indonesia. Beberapa kali bendera Indonesia berkibar menjadi juara berkat dia,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, Afridza mampu menampilkan performa apik di Idemitsu Asia Talent Cup musim ini. Di musim ini, Afridza sudah meraih dua kali kemenangan dan dua kali podium kedua serta dua kali finis di posisi ketiga.
Afridza beberapa kali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, termasuk diantaranya berlaga di Asia Talent Cup. Saat balapan di Sepang Malaysia itu, dia berada di posisi kedua klasemen sementara Asia Talent Cup dengan raihan 97 poin.
Sumber : radartasikmalaya.com