Perpustakaan Nasional Ajak Perpustakaan Daerah Lestarikan Naskah Kuno

PERPUSTAKAAN NASIONAL AJAK PERPUSTAKAAN DAERAH LESTARIKAN NASKAH KUNO


Selasa, 10 September 2019 - 10:00:48


Mangga Besar, Jakarta - Naskah kuno merupakan hasil pemikiran para leluhur yang berisikan keberagaman budaya bangsa. Indonesia kaya akan keberagaman jenis dan jumlah khasanah budaya dari tiap daerah. Keberadaan perpustakaan merupakan buah dari budaya dan peradaban umat manusia.

Sayangnya, hasil budaya para leluhur, seperti manuskrip/naskah, kurang terawat dengan baik. Banyak yang melakukan perawatan dengan ala kadarnya tanpa mengetahui teknik-teknik yang tepat. Akibatnya, usia naskah kuno tidak panjang, dimakan rengat, bahkan sebagian menjadi lapuk termakan usia. Padahal warisan budaya mengandung nilai-nilai, keyakinan, kebiasaan, adat istiadat, konservasi, etika, dan sebagainya.

"Paradigma perpustakan di bidang pelestarian harus bertransformasi. Dari yang hanya menyimpan dan merawat koleksi menjadi memberikan serta meluaskan akses informasi. Dari yang menyediakan kebutuhan koleksi menjadi diversifikasi dan implementasi konten sehingga tetap lestari di masyarakat," ujar Kepala Pusat Preservasi Bahan Pustaka Perpustakan Nasional, Ahmad Masykuri, saat membuka Seminar dan Workshop Metode Pelestarian Bahan Pustaka, Senin sore, (26/8).

Kekayaan budaya Indonesia tersimpan tersebar di perpustakaan, lembaga adat, museum, keraton, masyarakat, hingga di luar negeri. Namun, upaya pelestarian belum maksimal meski regulasi kuat. Ambil contoh di museum, dimana naskah-naskah kuno dipajang atau digabungkan dengan benda-benda artefak lainnya. Padahal, naskah harus berada dalam temperatur suhu 20 derajat celcius, dengan kelembaban kurang dari 55 derajat celsius agar tidak cepat rusak.

"Hal ini akibat dari pengetahuan yang masih minim. Oleh karena itu penting bagi perpustakan di tiap daerah menjadi kader pelestari. Perpustakan daerah bisa menggandeng perusahaan atau BUMD melalui dana CSR yang dimilikinya untuk kegiatan digitalisasi naskah sehingga generasi anak cucu terus menikmati koleksi buku, naskah, dan literatur yang kita miliki," tambah Ahmad Masykuri.

 

Sumber : Website Resmi Perpusnas