Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta kepada kepala daerah untuk membangun perpustakaan di wilayahnya. Keberadaan perpustakaan berperan penting dalam membangun ekosistem masyarakat yang berpengetahuan.
Hal tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi Nasional bidang Perpustakaan di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/03).
Tjahjo membeberkan masih banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki perpustakaan. Saat ini masing sedikit, kalau di provinsi baru 31, tapi kalau kita lihat tingkat II itu baru 40 persen, apalagi tingkat desa.
Mendagri menyebutkan, ada tiga tipologi perpustakaan, yaitu tipologi A sebanyak 23 dinas perpustakaan, tipologi B sebanyak 10 dinas perpustakaan, sedangkan tipologi C sebanyak 1 dinas perpustakaan.
"Sesuai dengan yang dicanangkan presiden yakni meningkatkan kualitas SDM dalam pembangunan masyarakat Indonesia, kami punya target minimal tiap kabupaten/kota bahkan sampai tingkat desa/kelurahan memiliki perpustakaan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional Syarif Bando mengatakan pihaknya sudah melakukan MoU dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sehingga alokasi dana desa dapat digunakan untuk mengembangkan perpustakaan. Hal ini dilakukan guna meningkatkan indeks literasi.
"Dana desa dapat digunakan untuk mengembangkan perpustakaan di wilayah desa," ujarnya.
Tjahjo mendorong setiap daerah di Indonesia agar membangun perpustakaan. Dia juga meminta kepada para kepala daerah membentuk dinas perpustakaan bagi yang belum memiliki.
"Pentingnya pembangunan perpustakaan di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan wilayah perbatasan," katanya.
Tak hanya itu, Tjahjo juga berpesan kepada dinas perpustakaan daerah agar selalu berkomunikasi dengan DPRD agar mendapat dukungan anggaran dari pemerintah daerah.
Reportase: Hartoyo Darmawan