Jangan Jadikan Perpustakaan Keliling Sebagai Mantan

JANGAN JADIKAN PERPUSTAKAAN KELILING SEBAGAI MANTAN


Selasa, 27 November 2018 - 06:06:23


Kemajuan teknologi yang pesat dan meningkatnya kebutuhan informasi di era globalisasi ini, pada umumnya masyarakat perkotaan dan pedesaan semakin haus akan informasi yang tepat, cepat dan akurat, baik cetak maupun elektronik. Namun demikian, mengingat keterbatasan sarana dan prasarana, masyarakat pedesaan agak lamban dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Maka diadakan Perpustakaan di tengah-tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang informasi dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan sebagai salah satu sarana pemenuhan kebutuhan masayarakat terhadap informasi dan ilmu pengetahuan ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat, baik yang berada di pusat kota maupun yang berada di daerah pedesaan. Untuk itu dibutuhkan pemberharuan yang dapat menunjang kinerja perpustakaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menghadirkan perpustakaan keliling. Sutarno (2006:18) menjelaskan perpustakaan keliling merupakan perpustakaan yang melayani penduduk dengan cara langsung hadir atau mendatangi tempat tinggal atau tempat masyarakat beraktivitas.

Untuk mengatasi kesenjangan informasi ini, dinas perpustakaan dan kearsipan kota tasikmalaya (dipusipda) berusaha memberikan layanan informasi tertulis kepada seluruh masyarakat antara lain dengan menyediakan layanan perpustakaan keliling (mobile library). Layanan jenis ini perlu dikembangkan dan diperkenalkan kepada masyarakat, agar mereka dapat memanfaatkan perpustakaan keliling sebagai suatu sarana pengembangan pribadi dalam pendidikan nonformal. Perpustakaan keliling merupakan salah satu perangkat penyelenggaraan pendidikan nonformal yang berupaya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.

Perpustakaan keliling disini adalah merupakan perpustakaan umum untuk melayani masyarakat yang tidak terjangkau atau sulit dijangkau oleh pelayanan perpustakaan umum mengingat keterbatasan dan kelemahan perpustakaan umum.

Ciri-ciri Perpustakaan keliling di antaranya :

  1. bergerak,
  2. ada pengguna,
  3. ada bahan pustaka,
  4. memberikan jasa,
  5. tidak terjangkau dan menggunakan kendaraan.

Jadi secara sederhana dapat disimpulkan bahwa perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan dan membawa bahan pustaka serta memberikan layanan jasa perpustakaan kepada pengguna di daerah yang tidak terjangkau oleh perpustakaan umum/menetap (Sulistiyo-Basuki, 1991:48).

Setiap unit perpustakaan keliling dapat melayani beberapa pos baca (service point) disuatu kecamatan atau kelurahan, desa ataupun sekolahan sehingga jangkauan layanan perpustakaan umum dapat lebih luas. Perpustakaan keliling tidak saja bermanfaat bagi masyarakat yang tidak dapat dinikmati layanan Kantor Perpustakaan Umum, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat kecamatan atau kelurahan yang belum mengenal sama sekali fungsi dan makna perpustakaan keliling secara umum.

Menurut buku Panduan Penyelenggaraan perpustakaan keliling dalam Amriana (1999) tugas dan fungsi perpustakaan keliling adalah sebagai berikut:

  1. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh perpustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum dapat didirikan perpustakaan karena belum ada dana yang tersedia.
  2. Melayani masyarakat yang oleh karena situasi atau kondisi tertentu tidak dapat datang atau mencapai perpustakaan menetap, misalnya karena sedang dirawat dirumah sakit, menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan, berada dipanti asuhan atau rumah jompo dan lain-lain.
  3. Mempromosikan layanan perpustakaan kepada masyarakat yang belum pernah mengenal perpustakaan.
  4. Memberikan pelayanan yang bersifat sementara sampai perpustakaan menetap didirikan.
  5. Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang tepat bagi pelayanan perpustakaan menetap atau perpustakaan umum yang direncanakan untuk dibangun.
  6. Sebagai jembatan antara perpustakaan umum Daerah Tingkat II dengan cabang-cabangnya.
  7. Menggantikan fungsi perpustakaan menetap apabila karena situasi tertentu tidak memungkinkan didirikan perpustakaan menetap di tempat tersebut, misalnya penduduknya terlalu sedikit.

Kelebihan perpustakaan keliling dibandingkan dengan layanan ekstensi lain dari perpustakaan umum adalah :

  1. Sifatnya yang fleksibel karena dapat berpindah-pindah.
  2. Menyediakan layanan perpustakaan secara lebih informal.
  3. Menyediakan pergantian koleksi secara tetap.
  4. Menghubungkan pemakai dengan layanan perpustakaan menetap secara terus menerus .
  5. Memungkinkan pemakai menerima layanan profesional dari perpustakaan wilayahnya.
  6. Secara aktif mempromosikan layanan perpustakaan karena selalu kelihatan berkeliling di masyarakat (The Australian Librarian’s Manual, 1982:592)

Penyelenggaraan perpustakaan keliling bertujuan untuk :

  1. meratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai ke daerah terpencil yang belum/tidak memungkinkan adanya perpustakaan permanen,
  2. membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan nonformal kepada publik luas,
  3. memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada publik,
  4. memperkenalkan jasa perpustakaan kepada publik,
  5. meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada masyarakat, dan
  6. mengadakan kerja sama dengan lembaga masyarakat sosial, pendidikan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat (PerpustakaanNasional 1992).

Tujuan perpustakaan keliling perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang dan mendesak. Jika hasil kerja atau manfaat perpustakaan keliling kurang dirasakan masyarakat, maka dukungan masyarakat terhadap keberadaan perpustakaan keliling akan semakin berkurang. Dan apabila kondisi yang kurang menguntungkan ini berlarut-larut, maka perpustakaan keliling akan terancam ditinggalkan oleh para pembaca (Perpustakaan Nasional RI,1992:20).

Fungsi perpustakaan keliling :

Perpustakaan keliling merupakan perpanjangan atau perluasan jangkauan layanan perpustakaan umum yang berfungsi untuk mempertemukan bahan bacaan dengan pembacanya di daerah yang relatif jauh dari perpustakaan umum atau karena situasi dan kondisi tertentu, tidak sempat datang ke perpustakaan umum. Walaupun masih terdapat banyak kendala dalam perwujudannya, fungsi utama dari perpustakaan keliling adalah mendekatkan informasi kepada masyarakat desa, karena mereka belum mampu memperoleh informasi secara mandiri. Dengan kata lain, hakekat keberadaan perpustakaan keliling adalah pelayanan bagi pembaca. Apa pun bentuk operasionalnya, yang penting bahan bacaan dapat dimanfaatkan dan dirasakan oleh publik pembaca.

Secara umum perpustakaan keliling dan perpustakaan umum mengacu kepada prinsip-prinsip yang sama, yaitu :

  1. pendidikan bersifat seumur hidup (lifelong education). Dalam hal ini perpustakaan keliling pun ikut memelihara dan menyediakan sarana untuk pengembangan perorangan atau kelompok pada semua tingkat pendidikan dan kemampuan;
  2. sumber informasi dan rujukan. Artinya perpustakaan menyediakan kemudahan bagi pemakai berupa akses cepat (diberikan dalam waktu yang singkat) dan tepat (sesuai dengan kehendak dan minat pembaca) terhadap penggunaan informasi;
  3. bahan hiburan. Artinya perpustakaan memiliki peranan penting dalam mendorong penggunaan secara aktif rekreasi dan punyai waktu senggang dengan menyediakan bahan bacaan. Dan perpustakaan juga sepatutnya menjadi lembaga pro deo yang tak pandang bulu, tempat di mana masyarakat dapat memperoleh informasi secara cuma-cuma tanpa membedakan baik jenis kelamin, umur, ras, pekerjaan, agama, partai politik maupun kedudukan sosial; dan
  4. pusat kehidupan dan kebudayaan. Dalam hal ini, perpustakaan keliling pun merupakan pusat kehidupan dan kebudayaan (peradaban) yang secara aktif mempromosikan partisipasi pada semua bentuk seni dan hasil kreasi manusia (Perpustakaan Nasional RI, 1992:1).